Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 18 Agustus 2021
Hak 9:6-15
Mzm 21:2-7
Mat 20:1-16a
Istimewa Di Hadapan Pencipta-Nya
Tidakkah Aku bebas mempergunakan milik-Ku menurut kehendak hati-Ku? Atau iri hatikah engkau, karena Aku murah hati? – Mat 20:15
Salah satu sifat kodrati manusia adalah rasa ingin menjadi seperti orang yang menurutnya memiliki sesuatu yang lebih dari dirinya. Disadari atau tidak, semua orang pasti pernah mengalami itu. Pikiran dan perasaan tersebut jika dikelola dengan benar, bisa dijadikan sebagai motivasi yang positif untuk mendorong agar hidup lebih maju. Tetapi sebaliknya, jika hal itu dibiarkan sampai tahap iri hati, maka akan merusak dan membawa kepada dosa.
Terkadang sayapun tergoda akan hal itu. Timbul banyak pertanyaan dalam pikiran saya mengapa si A atau B sangat luar biasa, sedangkan saya begini-begini saja. Namun ketekunan berelasi dengan Tuhan menolong saya keluar dari semua itu sehingga saya dapat tetap bersyukur. Saya merasa Tuhan mengatakan bahwa setiap orang memiliki ukurannya masing-masing dalam hal apapun, baik kemampuan, kelebihan, bahkan kekurangan. Puji Tuhan, Ia tunjukkan hal-hal baik yang dikaruniakan-Nya bagi saya sehingga dapat saya gali dan gunakan untuk membangun diri agar lebih berguna bagi sesama.
Dari semua itu saya merasakan kembali menjadi pribadi yang utuh, manusia yang memiliki keistimewaan dan keunikan di hadapan Allah. Dan seperti itulah manusia, masing-masing memiliki keistimewaan di hadapan Penciptanya.
Mari kita terus bersyukur dan membiarkan diri kita dipakai untuk kemuliaan-Nya lewat perbuatan kita setiap hari. (In)
Apakah saya masih sering jatuh dalam godaan iri hati?
No responses yet