Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 18 Januari 2021
Ibr 5:1-10
Mzm 110:1-4
Mrk 2:18-22
Imam Besar
Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. – Ibr 5:5
Biasanya, yang disebut dengan imam besar adalah sosok yang dianggap dapat memberikan pengaruh kepada orang banyak. Namun Yesus pada masanya tidak memuliakan diri-Nya sendiri. Ia justru lebih sering menarik diri dari kerumunan orang banyak untuk berdoa di tempat sunyi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sendiripun mungkin tidak luput dari dosa kesombongan. Kita ingin apa yang kita katakan didengar dan diikuti oleh orang lain. Bahkan mungkin ada kalanya kita mengintimidasi orang lain dengan menunjukkan jika apa yang kita katakan tidak diikuti, maka orang itu akan mengalami celaka.
Kita perlu menyadari bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri. Artinya, setiap orang bebas menentukan sikapnya sendiri. Dan pastinya, tidak semua orang memiliki kesamaan dalam cara pandang dan cara pikir. Karena itu kita harus menjunjung keberagaman dan kebebasan sebagai hak setiap orang.
Kerendahan hati merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan agar kita dapat berdamai dengan orang lain, dengan lingkungan, dengan keadaan. (Md)
Apakah saya dapat menerima perbedaan dengan kerendahan hati?
No responses yet