Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 18 Januari 2025
Ibr 4:12-16
Mzm 19:8-10,15
Mrk 2:13-17
Segera Tanggapi
Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. – Mrk 2:14
Dalam kehidupan, terkadang kata-kata yang tak mengenakkan tak terhindarkan. Kata “sampah masyarakat” tentu sudah tak asing lagi. Bahkan saat kecil pun, orang tua mendidik saya, “kalau kamu besar, apa mau menjadi orang yang tidak berguna?” Kita mungkin punya masa lalu buruk yang membuat tidak layak untuk mengikut Yesus. Tetapi firman-Nya hari ini mengingatkan; seburuk apapun hal itu, ketika Ia memanggil kita menjadi pengikut-Nya, percayalah bahwa Ia yang akan melayakkan. Dalam bacaan Injil hari ini saya merenungkan 2 hal. Pertama, mengapa Ia memilih Lewi, seorang pemungut cukai? Kedua, apa yang saya lakukan jika sebagai orang Lewi, yang notabene masih suka menyakiti sesama, melakukan banyak kesalahan, mempunyai masa lalu yang kelam; maukah saya juga menanggapi panggilan-Nya untuk berbalik ke jalan yang benar dan membiarkan diri disembuhkan?
Saya teringat kata-kataNya, “Bukan orang sehat yang perlu tabib” dan seorang tabib tidak boleh takut untuk mendatangi orang sakit. Bagi-Nya, orang-orang pemungut cukai dan berdosa harus didekati bukan dijauhi; itu adalah tindakan praktis yang menyelamatkan. Begitu juga dengan kita, hendaknya kita yang masih merasa gagal, tidak berdaya, terpuruk, arogan, mengandalkan kekuatan sendiri; mau melepaskan semuanya itu dan segera menanggapi panggilan-Nya seperti Lewi yang menerima kehadiran-Nya dengan sukacita. (Ii).
Maukah saya segera menanggapi panggilan-Nya?
No responses yet