Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 18 Juli 2018
Yes 10:5-7,13-16
Mzm 94:5-10,14-15
Mat 11:25-27
Pengenalan akan Allah
Aku bersyukur kepada-Mu Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembuyikan bagi orang bijak dan orang pandai. – Mat 11:25
Jika saya pikir-pikir lagi, kelihatannya orang-orang kudus adalah orang-orang sederhana yang tidak terlalu banyak berpikir. Mereka hanya mengikuti dorongan hati dalam mengikuti Tuhan. Sebagian besar dari mereka meninggalkan harta kekayaan, sebagian lagi membagi-bagikan harta kekayaannya. Hal ini sangat bertolak-belakang dengan dunia yang selalu melihat dari sisi materi.
Dari pengalaman pelayanan saya pribadi, cukup sering saya menemukan kenyataan bahwa lebih mudah bagi orang-orang sederhana untuk percaya kepada Tuhan. Terutama karena cara berpikir mereka yang sederhana, memampukan mereka untuk menerima ajaran dan perintah Tuhan tanpa dipikirkan secara rumit seperti kebanyakan kita yang merasa diri pintar.
Mengikut Yesus bukan hitung-hitungan…apakah akan menyenangkan atau justru merugikan? Mengikuti Yesus adalah karena dorongan hati dan keinginan pribadi, bukan karena akan menerima ataupun mendapat berkat.
Mungkin ini saatnya bagi kita untuk melakukan refleksi pribadi dan melihat ke kedalaman hati kita masing-masing. Atas dasar apakah saya mengikuti Tuhan? Apakah saya memilih untuk mengikuti-Nya karena iman atau karena kepintaran saya? (An)
No responses yet