Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 18 Juni 2022
2 Taw 24:17-25
Mzm 89:4-5,29-34
Mat 6:24-34
Ketika Harus Memilih
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. -Mat.6:24a.
Dalam tumbuh kembang karir saya, ada saat dimana saya mengerjakan banyak hal dalam suatu masa yang bersamaan. Contohnya, di sela masa sekolah, saya sudah berjualan kacang dan buku di sekolah. Pada masa awal bekerja, saya merasa kurang puas dengan hasil yang saya peroleh hingga saya juga bekerja sebagai agen polis asuransi bahkan mengajar les pelajaran privat juga.
Pernah juga ada kalanya keadaan yang mengharuskan saya untuk memilih. Ketika ada janji pengurusan polis dan penandatanganan yang meminta waktu di sela-sela waktu saya sebagai karyawan, menuntut saya untuk meninggalkan sebentar pekerjaan saya dan lebih memilih closing asuransi dengan nominal yang lebih besar yang saya terima waktu itu. Ada beberapa situasi lain juga, yang menghadapkan saya untuk memilih lebih mengutamakan pekerjaan/kepentingan yang mana. Saat itu, kita dihadapkan untuk mengabdi kepada dua tuan, suatu waktu kita dituntut untuk mendahulukan salah satunya.
Sama seperti perikop hari ini yang mengingatkan kita. Mungkin selama ini kita tidak sadar ketika kita mengabdi kepada dua tuan, dalam arti tidak ada yang kita ikuti sepenuhnya. Jika mengikuti Tuhan pasti semuanya akan terpenuhi, tak akan kuatir, dan tak akan berkekurangan. Pada saatnya, kita perlu mellihat kembali dan menata kehidupan ini, apakah jalan yang kita tempuh dengan mengabdi kepada dua tuan itu, sudah benar? (MD).
Apakah saya masih hidup mengabdi kepada dua tuan?
No responses yet