Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 18 Maret 2022
Kej 37:3-4,12-13a,17b-28
Mzm 105:16-21
Mat 21:33-43,45-46
Tidak Tahu Diuntung
Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain : Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. – Mat.21:38
Pernahkah kita menerima bantuan yang cukup bernilai dari orang lain? Bahkan mungkin seseorang yang tidak kita kenal? Yang bantuannya itu dapat mengubahkan hidup kita dan mengangkat derajat kita menjadi lebih baik?
Di dalam dunia bisnis, saya banyak mendengar teman-teman yang merasa hidupnya dicurangi, dikhianati, dan “ditikam dari belakang”. Ada yang bercerita, bahwa ia membantu seseorang untuk berbagi ilmu dan wawasan, belajar dari bisnisnya dari nol, dari susah dan tidak punya apa-apa. Namun ketika sudah menguasai bidang usahanya, orang yang dibantunya ini, mengkhianatinya dengan korupsi, menghasut karyawan lain untuk keluar dan membentuk perusahaan tandingan, serta menarik semua pelanggan yang ada.
Dan biasanya, orang-orang yang dapat berbuat sampai sejauh itu, justru adalah orang-orang yang sudah sangat dipercaya karena memang mempunyai kelebihan khusus dan memiliki suatu karisma sehingga dapat dekat dengan sang bos. Namun, terkadang dapat timbul iri hati dan keserakahan karena ingin menjadi sang bos sendiri.
Hari ini kita diingatkan dengan bacaan dari Injil Matius, untuk dapat menjaga hati dari keserakahan dan iri hati sehingga kita tahu diri dan dapat menjaga diri agar jangan sampai kita menjadi orang yang tidak tahu diuntung.(MD)
Sudahkah saya menjaga hati ini dari ke-iri-hatian?
No responses yet