Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 18 Maret 2024
Dan 13:1-9,15-17,19-30,33-62
Mzm 23:1-6
Yoh 8:1-11
Ia Bukan Penghukum
Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”. – Yoh 8:11
Sepanjang ingatan saya, saat saya tinggal bersama dengan saudara dan orang tua saya, dalam keadaan semarah apapun orang tua kami tidak pernah memberikan hukuman. Yang mereka lakukan hanyalah memarahi dengan kata-kata, tidak pernah sekalipun mereka melakukan kekerasan atau memberikan hukuman. Hal tersebut membuat saya merasa kagum terhadap kedua orang tua kami. Masa-masa kebersamaan kami lalui dengan menjalani kehidupan yang cukup keras, dimana dari kecil, remaja hingga dewasa, di luar waktu sekolah dan kegiatan gereja, kami habiskan waktu untuk membantu pekerjaan orang tua kami.
Kasih orang tua kepada anak tidak terbatas, demikian juga kasih Allah kepada manusia yang diciptakan secitra dan segambar dengan diri-Nya. Apapun kesalahan yang sudah kita perbuat, entah itu kesalahan yang kecil ataupun kesalahan yang besar, Allah akan selalu memberikan pengampunan dan mengasihi kita. Jika kita menerima akibat dari perilaku kita yang buruk, itu bukanlah hukuman dari Allah. Namun, itu adalah konsekuensi dari sikap dan perbuatan yang kita pilih (hukum sebab akibat).
Tidak ada kata terlambat untuk kita terus berusaha memperbaiki diri melalui pertobatan, mengampuni, meminta ampun kepada orang-orang yang sudah kita lukai, dan terus hidup didalam kasih Allah. Marilah hidup didalam panggilan-Nya, yaitu saling mengasihi, mengampuni kepada sesama dengan sikap dan perbuatan. (In).
Masih adakah orang yang sulit saya ampuni?
No responses yet