Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 18 Mei 2017
Kis 15:7-21
Mzm 96:1-3,10
Yoh 15:9-11
MENERUSKAN SUKACITA
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. — Yohanes 15: 11
Kebiasaan di rumah kami, apapun yang sedang terjadi entah itu hal yang menyenangkan maupun yang tidak, kami menceritakannya kepada anak-anak. Tujuannya agar anak-anakpun belajar menyadari bahwa mereka adalah bagian dari keluarga dan ada hal-hal yang juga harus mereka tanggung.
Jika hal menyenangkan yang sedang kami alami, mereka ikut merasakan sukacita. Tapi yang terlebih penting justru ketika pengalaman tidak menyenangkan yang sedang kami gumuli, karena mereka akan belajar dan melihat bagaimana kami menghadapi dan berusaha untuk melewatinya. Pengalaman seperti itu menjadi kesempatan bagi kami untuk mengajar mereka mengatasi kesulitan yang akan mereka alami dalam hidup mereka nantinya. Harapan kami, mereka akan tetap bisa berdiri dengan kuat sekalipun dalam situasi yang kurang baik. Juga pengalaman bahwa menghadapi kesulitan atau tantangan tetap bisa membawa dan memberikan sukacita bagi kita.
Ya, hidup ini akan selalu ada up and down-nya. Tidak mungkin kita tidak bertemu dengan yang namanya kesulitan dan masalah. Tapi yang perlu kita pelajari adalah bagaimana kita menghadapinya. Itulah yang ingin kami bagikan kepada anak-anak, agar mereka tahu kamipun pernah mengalami apa yang mereka alami kelak. Dan mereka tetap bisa menghadapi semuanya itu dengan sukacita dan tetap kuat untuk melewatinya. (Jc)
Apakah saya bisa tetap merasakan sukacita sekalipun saat menghadapi masalah atau pergumulan?
No responses yet