Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 18 November 2023
Keb 18:14-16,19:6-9
Mzm 105:2-3,36-37,42-43
Luk 18:1-8
Setia Dalam Doa
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? – Luk 18:7.
Jenuh menunggu doa yang tak kunjung dikabulkan? Doa terasa mentok? Tuhan seakan-akan menutup telinga-Nya? Akankah aku tetap berseru pada-Nya siang dan malam?
Memiliki anak yang agresif menjadi PR tersendiri bagiku.
Terkadang air mata mengalir deras dan bertanya mengapa semua harus terjadi padaku? Padahal aku tidak pernah berkata kasar atau mendidik secara keras. Aku berusaha untuk memperbaiki diri bukan menyalahkan diri. Belajar tenang dan legowo alias menerima dengan ikhlas dan menghadapi dengan sabar. Aku berdoa, agar diberikan kasih dalam mendidik dan mendampingi putriku tercinta.
Puji Tuhan, Tuhan menjawab doaku. Setahun kemudian, putriku semakin bisa berelasi dengan teman-temannya, sikap agresifnya semakin berkurang bahkan dia menjadi pribadi yang tenang.
Berdoalah tanpa lelah dan bosan. Selalu beriman bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik. Tidak perlu komplain ataupun mengeluh. Belajar percaya akan penyelenggaraan-Nya.
Melalui doa, tidak hanya relasi saya dengan Tuhan yang diperbaharui, tetapi juga relasi dengan pasangan maupun anakku pun semakin erat. Dan aku yakin bahwa doa akan merubah segalanya. (TL).
Adakah yang menghalangiku untuk berelasi dengan-Nya?
No responses yet