Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 18 September 2018
1Kor 12:12-14, 27-31a
Mzm 100:2-5
Luk 7:11-17
No SARA!
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh. – 1Kor 12:13
Pengalaman saat Pilkada menyadarkan kita betapa masyarakat kita masih membutuhkan pendidikan agar tidak terjerumus dalam permainan SARA. Termasuk kita, sebagai umat Kristiani.
Seorang imam pernah berkata kepada saya bahwa orang-orang yang masih rasis bukanlah orang Kristiani sejati. Saya mencoba merenungkan arti dari perkataannya itu. Jika Yesus dan para rasul melakukan permainan yang sama, mungkin hanya orang Yahudi yang menjadi Kristen. Tidak ada penginjilan ke seluruh dunia.
Namun nyatanya, bukan seperti itu yang Yesus ajarkan. Yesus justru sama sekali tidak melihat sara karena Ia memerintahkan pengikut-Nya untuk membaptis semua bangsa dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Maka hukum cinta kasih yang Ia ajarkan pun berlaku bagi semua bangsa.
Saya rasa tepat bila dikatakan rasisme bukanlah kristen, karena kekristenan menembus sara dan mempersatukan umat manusia di dalam Kristus dan gereja-Nya. (Aw)
Apakah saya mengasihi sesama tanpa membeda-bedakan sara?
No responses yet