Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 18 September 2022
Hari Minggu Biasa XXV
Am 8:4-7
Mzm 113:1-8
1 Tim 2:1-8
Luk 16:1-13
Bohong Diikuti Kebohongan Berikutnya
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. – Luk.16:10
Hampir setiap orang pernah berbohong. Saya pun tidak luput dari dosa tersebut. Bahkan anak-anak yang diajari untuk tidak berbohong, seringkali melakukan tindakan itu supaya tidak dimarahi atau agar permintaannya dituruti oleh orang tuanya.
Ketika berbohong, biasanya akan timbul kecurigaan dan prasangka dari orang yang telah dibohongi. Dan pada saat itu, apabila, seringkali seseorang menggagas kebohongan lain untuk menutupi kebohongan yang pertama yang terkadang bisa jadi lebih besar dan mungkin melibatkan lebih banyak pihak.
Bohong yang diikuti kebohongan berikutnya akan seperti fenomena bola salju yang menggulung menjadi bola semakin besar sehingga pada suatu saat akan menimbulkan kerusakan yang semakin besar, jika tidak dihentikan.
Dalam perikop hari ini, kita diingatkan untuk menghentikan kebiasaan yang tidak baik, salah satunya kebohongan. Dengan cara mencoba untuk setia dalam perkara-perkara kecil. Melakukan tugas-tugas kita dengan benar dan jujur, maka kepercayaan itu akan ada, niscaya akan ada perkara besar nantinya yang akan dipercayakan kepada kita. Jadi stop berbohong, akui, hadapi, dan berani terima konsekuensi nya untuk masa depan yang lebih baik. (MD).
Bapa, bantu kami untuk dapat terus setia dari sesuatu yang kecil.
No responses yet