Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 19 Agustus 2025
Hak 6:11-24a
Mzm 85:9,11-12,13-14
Mat 19:23-30
Hati Yang Tulus
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” – Mat 19:27
Manusia pada umumnya masih mendasarkan pada untung dan rugi dalam membuat keputusan. Kalau menguntungkan, maka kita akan melakukannya dengan senang hati, akan tetapi kalau merugikan, maka kita akan melakukannya dengan setengah hati. Terkadang juga kita enggan mengambil kesempatan ketika kita tahu bahwa apa yang akan kita lakukan berpotensi menimbulkan kerugian. Ini menjadi hukum timbal balik yang terlihat begitu wajar, artinya kalau saya mengeluarkan uang seribu rupiah, maka saya berharap bisa mendapatkan dua ribu rupiah.
Akan tetapi ketika kita mulai menjadikan hidup sebagai sebuah kesempatan untuk melayani Tuhan dengan lebih baik, maka kita akan merubah persepsi kita. Seperti seorang ibu yang melayani anak-anaknya sampai tumbuh dewasa, tanpa pernah mengharapkan balasan atas usaha dan pengorbanan yang mereka sudah lakukan untuk anak-anaknya. Ataupun seorang guru yang rela mengorbankan waktunya untuk mengajar murid-muridnya dengan penuh kesabaran.
Sebuah pertanyaan yang bisa kita tanyakan kepada diri kita, apa alasan kita untuk melayani Tuhan? Apakah hanya untuk mengisi waktu luang, ataukah kita sungguh- sungguh ingin memberikan hidup kita kepada-Nya? Ataukah kita tertarik akan janji Tuhan atas kehidupan yang ditawarkan oleh-Nya ketika kita mengabdikan diri kita kepada-Nya?
Tanpa hati yang tulus dan ikhlas maka kita akan banyak menemui kesedihan dan keputusasaan, karena hidup untuk melayani Tuhan tidaklah semudah yang diceritakan banyak orang. Hidup layaknya orang biasa saja sudah penuh perjuangan, apalagi hidup dengan sebuah misi mulia yang ingin kita capai, tentunya membutuhkan banyak perjuangan. (An).
Sudahkah saya memiliki hati yang tulus untuk melayani Tuhan?
No responses yet