Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 19 April 2017
Kis 3:1-10
Mzm 105:1-4,6-9
Luk 24:13-35
PENGHALANG MATA
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. – Luk 24:16
Beberapa kejadian di Injil menceritakan kalau para murid tidak mampu mengenali Yesus. Maria tidak mengenali-Nya ketika tahu tubuh Yesus sudah tidak ada dalam makam. Petrus tidak mengenali-Nya ketika Yesus berkata, “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perhau, maka akan kamu peroleh.” Juga ketika para murid sedang dalam perjalanan ke Emaus, mereka tidak mengenali-Nya sampai Ia menyatakan diri-Nya kepada mereka.
Mempelajari semua kejadian itu, bisa kita simpulkan bahwa yang menutupi mata para murid adalah kesedihan, kekecewaan, ketakutan, dan kekhawatiran. Hal-hal ini seringkali membuat kita tidak sanggup melihat janji Tuhan dan kebenaran firman-Nya.
Petrus yang awalnya diminta menjadi penjala manusia, karena kecewa dan sedih, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke hidupnya yang lama sebagai penjala ikan. Namun yang menarik adalah setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus, para murid mengalami kebangunan rohani yang baru. Demikian juga dengan para murid di Emaus, ketika Yesus mengajarkan kitab-kitab para nabi dan apa yang tertulis tentang diri-Nya, termasuk ketika memecah-mecahkan roti. Saat itulah penutup mata mereka disingkirkan dan mereka dapat melihat Yesus dan kebenaran-Nya.
Penting bagi kita untuk membaca firman Tuhan dan mengikuti perayaan Ekaristi agar mata kita tetap dapat melihat Yesus dan mengenali keberanan akan janji-janji-Nya. Karena, selama kita masih mengembara di muka bumi ini, hal-hal di atas dapat menutup mata rohani kita untuk melihat Terang Sejati itu. (Al)
Bacalah firman-Nya setiap hari dan alami perjumpaan dengan-Nya dalam Ekaristi sesering mungkin.
No responses yet