Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 19 April 2024
Kis 9:1-20
Mzm 117:1-2
Yoh 6:52-59
Sumber Kekuatan
Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” – Yoh 6:58
Sudah berapa kali aku hadir dalam perayaan Ekaristi? Apakah aku hadir dengan penuh kesadaran dan kerinduan ataukah sebatas kewajiban belaka? Apakah Ekaristi sungguh-sungguh memberikan makna bagi hidupku?
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh kehidupan Kristiani (KGK 1327) dan hakikat serta rangkuman iman kita (KGK 1327). Melalui Ekaristi, aku diUNDANG dan diSATUkan dengan Yesus Kristus dengan menyambut Tubuh dan Darah-Nya.
Saat Pandemi Corona sedang tinggi, aku hanya dapat mengikuti Misa Kudus secara online di rumah. Tidak dapat menyambut Tubuh Kristus secara langsung dan hanya menyambut Komuni Batin. Tanpa sadar air mata menetes dan menyadari betapa rindu aku menerima Tubuh-Nya. Dan ketika Gereja kembali dibuka, aku merasa sangat bahagia karena Tubuh Kristus sungguh memberikan sukacita baru dan kekuatan bagiku. Melalui Ekaristi, aku menyatukan diri dengan Yesus. Seringkali saat mengikuti Ekaristi, aku juga mengalami penyembuhan dari sakit kepala ataupun kondisi badan kurang fit. Rasa takut, khawatir, gelisah dan marah digantikan rasa damai, tenang dan sukacita.
”…Ketika menerima Komuni, itu berarti Yesus ingin menempati hati kita. Maka, buatlah hatimu layaknya rumah bagi Yesus…” – St. Carlo Acutis –. (TL).
Sungguhkah aku menerima Tubuh dan Darah Kristus dengan penuh iman?
No responses yet