Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 19 Desember 2022
Hak 13:2-7,24-25a
Mzm 71:3-6,16-17
Luk 1:5-25
Indah Pada Waktu-Nya
“Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.” – Luk.1:18
Setiap orang memiliki kerinduan, harapan dan cita-cita dalam hidup. Tak jarang semua itu tak kunjung tiba, dan harapan tinggallah harapan yang membawa keputusasaan dan kekecewaan dalam hidup. Badai kehidupan datang silih berganti, penyakit tak kunjung sembuh, dan kondisi ekonomi masih sulit. Lalu timbul pertanyaan dalam diri, masihkah Tuhan ada?
Aku pun pernah bertanya pada Tuhan, ”Mengapa Dia memberikanku orang tua adopsi yang secara ekonomi lebih lemah dari orang tua kandungku?” Bagiku ini hal yang aneh dan sulit diterima, tidak lazim bahkan tidak masuk akal. Namun lewat PROSES kehidupan aku melihat karya indah Tuhan dalam kehidupanku. Dengan diadopsi, aku mengenal Yesus dan hidupku semakin berarti.
Janganlah berkecil hati dan kecewa terhadap Tuhan sekalipun menghadapi tekanan hidup. Tetaplah berharap dan percaya pada-Nya, dan yakinlah semua akan indah pada waktu-Nya. Tuhan tidak selalu mengabulkan doaku tetapi Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagiku. Andalkan Tuhan senantiasa, jangan mengandalkan kekuatan sendiri, dan jangan pernah meragukan kasih-Nya. “Berlututlah dan berikan penghormatan atas kehadiran dan pengabdianmu kepada Yesus dalam sakramen Mahakudus.
Curahkan semua kebutuhanmu kepada-Nya. Berbicaralah dengan-Nya, dan biarkan Dia bekerja di dalam dirimu seturut kehendak-Nya.” – Padre Pio. (TL).
Akankah aku tetap berdoa sekalipun Tuhan tidak mengabulkan doaku?
No responses yet