Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 19 Desember 2023
Hak 13:2-7,24-25a
Mzm 71:3-6,16-17
Luk 1:5-25
Ketidakpercayaan Seorang Manusia
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.” – Luk 1:18
Banyak hal yang sudah kita lakukan selama bertahun-tahun, tetapi tidak berhasil sesuai dengan harapan. Berusaha selalu hidup benar di hadapan Allah, tetapi masih juga tidak dikabulkan doa-doanya.
Sudah bekerja keras dan hidup sederhana, mengumpulkan uang agar lebih bisa memberkati keluarga, tetapi inflasi malah naik lebih tinggi, sehingga segala sesuatunya menjadi lebih tidak terjangkau.
Apakah Tuhan tidak mendengar doa-doaku? Atau apakah aku begitu tidak berharga sehingga selalu mengalami kegagalan? Pada saat-saat seperti inilah iman kita diuji, kita sedang diproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk menjadi semakin serupa dengan gambaran Allah.
Hendaknya kita senantiasa percaya pada kasih Allah. Sama seperti seorang anak yang mempercayakan hidupnya kepada orang tuanya. Ia tidak mampu berbuat apa-apa, namun percaya sepenuhnya jika orang tuanya akan selalu menjaga dan memberikan yang terbaik untuknya.
Dan sebagai orang dewasa yang sudah memiliki budi pekerti dan pemahaman, kita perlu menyadari bahwa Tuhan bekerja melalui semua kegagalan, penolakan, dan kehilangan yang kita alami. Melalui semua itu, Tuhan sedang membentuk kita menjadi versi terbaik dari diri kita. Yang perlu kita lakukan adalah menyerahkan diri kita seutuhnya dalam bagian rencana penggenapan kerajaan Allah, maka hidup kita akan senantiasa berada dalam lindungan dan kuasa Tuhan. Amin. (MD).
Percayakah saya akan rencana dan kasih Tuhan dalam hidup ini?
No responses yet