Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 19 Januari 2024
1 Sam 24:3-21
Mzm 57:2-4,6,11
Mrk 3:13-19
Iman dan Pengampunan
Katanya kepada Daud: “Engkau lebih benar dari pada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu….walaupun TUHAN telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku. – 1 Sam 24:18-19
Pada saat kita menonton film peperangan, para prajurit yang terpilih untuk berperang pastilah memiliki postur tubuh yang kuat, gagah dan terampil dalam memakai senjata. Berbeda dengan pandangan manusia, Tuhan memilih Daud, yang berbadan kecil, untuk bisa mengalahkan Goliat dimana kakak-kakak Daud beserta segenap pasukan Israel tidak mampu untuk mengalahkannya. Sekalipun badannya yang kecil, Daud memiliki iman yang besar dan dia bersandar sepenuhnya kepada pemeliharan Tuhan.
Daud pun diberi kepercayaan oleh Raja Saul dan diangkat menjadi komandan atas prajurit-prajuritnya. Tuhan selalu memberi kemenangan kepada Daud di dalam setiap peperangannya. Raja Saul bukannya bersyukur atas berkat yang Daud berikan kepada kerajaannya, ia malah menjadi iri hati terhadap Daud dan berniat membunuhnya.
Kejadian yang paling membuatku tersentuh, pada saat Tuhan menempatkan Saul dan Daud di dalam gua yang sama. Prajurit-prajurit Daud mengompori Daud untuk membunuh Saul dari belakang tetapi Daud tidak memiliki hati untuk membunuh Saul dan hanya memotong sedikit bagian dari jubahnya. Saul pun pada akhirnya mengakui (1 Sam 24:18) Engkau yang benar, dan akulah yang salah. Kejahatanku terhadapmu telah kaubalas dengan kebaikan. Saul akhirnya yakin bahwa kelak Daud adalah raja pilihan Tuhan bagi bangsa Israel.
Apakah kita memiliki iman yang besar seperti Daud? Mudahkah kita iri hati terhadap kesuksesan orang lain seperti Saul? (NC).
Ajari kami ya Tuhan, untuk selalu mempercayakan hidup kami dalam pemeliharaan-Mu.
No responses yet