Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 19 Juli 2023
Kel 3:1-6,9-12
Mzm 103:1-4,6-7
Mat 11:25-27
Wong Cilik
Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” – Mat 11:25.
Justru melalui orang-orang kecil dan sederhana aku belajar bersyukur. Lewat mereka, aku belajar arti berserah penuh pada Tuhan. Tidak mudah mengeluh dan bersungut-sungut, dan berlapang hati. Lewat wong cilik, aku belajar ketulusan.
Tidak mudah menghakimi dan menilai sesama, tetapi menjadi orang yang bernilai bagi sesama. Tidak berprasangka buruk melainkan berbaik sangka. Tidak menggosipkan orang lain tetapi memuji kelebihan sesama.
Aku perlu bersikap rendah hati agar tidak terpuruk pada sikap sombong dan angkuh. Tidak merasa diri lebih tinggi, hebat ataupun berhasil dari orang lain. Tidak menjadi takabur supaya tidak membawa kehancuran diri. Belajar tunduk di hadapan Tuhan, menjadi pribadi yang siap dibentuk dan siap masuk dalam misteri kehidupan Tuhan sehingga rancangan-Nya yang terindah terjadi dalam hidupku.
Belajarlah dari para Kudus yang sederhana dan rendah hati, rela berkorban dan menikmati setiap penderitaan sebagai sebuah kesempatan untuk lebih dekat dengan Yesus.
Menjadi wong cilik berarti Tuhan yang harus lebih besar dalam hidupku. Jadi wong cilik, siapa takut? (TL).
Sanggupkah aku merendahkan diri dihadapan sesamaku?
No responses yet