Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 19 Juni 2017
2Kor 6:1-10
Mzm 98:1-4
Mat 5:38-42
SIKAP PELAYAN TUHAN
..kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan & kesukaran.. – 2Kor 6:4
Suatu pagi, saya sedang mengantri depan lift bersama anak saya dengan menggunakan stroller. Saya mengantri paling depan, namun saya sisakan jarak untuk mereka yang akan keluar dari lift supaya tidak menghambat proses keluar masuk. Namun yang terjadi, begitu pintu lift terbuka, orang-orang yang tadinya menunggu di sekitar saya langsung menyerobot dari sisi kiri dan kanan lift sehingga saya tertinggal di depan lift.
Otomatis saya langsung merasa kesal. “Apa-apaan ini?!” dalam pikiran saya. langsung saya halangi orang di sebelah kiri dengan stroller saya. Iapun diam tidak bisa lewat namun juga tidak peduli. Begitu ada celah, langsung diserobot. Kesal rasanya menghadapi orang-orang seperti ini. Kejadiannya pun di sebuah mal. Seakan tidak ada sopan santun sama sekali, apalagi saya sedang membawa anak kecil.
Susah memang untuk tidak merasa kesal dan tidak membiarkan hal tersebut mempengaruhi suasana hati saya. Namun yang saya sadari adalah saya telah dipengaruhi menjadi negatif hanya dengan kejadian itu. Seharusnya saya mempunyai sikap sebagai pelayan Tuhan yang dapat menahan dengan sabar. Masak karena hal kecil saja, saya sudah kesal. Bagaimana dengan Paulus yang menderita dan dipenjara?
Mari kita meneladani sikap seorang pelayan bernama Paulus, agar kita juga dapat menahan dengan sabar dalam penderitaan, kesesakan, dan kesukaran. (Aw)
Apakah saya dapat bersabar terhadap penderitaan, kesesakan, dan penderitaan?
No responses yet