Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 19 Maret 2023
Hari MInggu Prapaskah IV
1 Sam 16:1b,6-7,10-13a
Mzm 23::1-6
Ef 5:8-14
Yoh 9:1-41
Melek Rohani
Jawabnya: “Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat.” – Yoh 9:11
Hidup terasa gelap dan hampa? Penuh dengan kepahitan, kekecewaan, kesedihan dan kutukan? Apakah aku hanya akan meratapi nasibku?
Dulu mataku sehat secara fisik, tetapi buta secara rohani sehingga sulit untuk melihat keajaiban karya-karya Tuhan. Aku mengeluh dalam keputusasaan akan masa depan yang suram dan tiada harapan. Bahkan terlintas dalam diriku untuk mengakhiri hidup. Karena buta secara rohani, maka aku tak mampu melihat kehadiran Tuhan. Aku TIDAK MAMPU melihat kasih Tuhan yang tercurah. Mataku tertutup oleh rasa mengasihani diri sendiri, merasa diri jelek dan tidak memiliki potensi atau kelebihan apa pun. Aku hidup sebagai pribadi yang gagal.
Ketika aku mulai membuka mata batin dan menyadari bahwa aku BERHARGA, hidupku mulai mengalami pemulihan. Aku mulai menemukan potensi diri yang perlu dikembangkan, dan menyadari bahwa aku tidak pernah sendiri menghadapi persoalan, tetapi ada saudara-saudara sekomunitas yang Tuhan kirimkan untuk meneguhkan diriku, sehingga pada akhirnya aku semakin merasakan KASIH TUHAN yang besar dalam hidupku. (TL).
“Semakin kita mau belajar untuk mensyukuri, akan semakin banyak berkat yang datang untuk disyukuri. -Rufina-
Mampukah aku melihat dengan kacamata Tuhan?
Maukah aku memperbaharui diri dengan membuka mata batinku?
No responses yet