Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 19 Oktober 2021
Rm 5:12,15b,17-19,20b-21
Mzm 40:7-10,17
Luk 12:35-38
Kesetiaan
“Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.” – Luk 12:37a
Mengenal dan memiliki-Nya dalam hidup saya, bagaikan menjaga sebuah kehidupan pernikahan. Dia menerima dan mengasihi saya apa adanya. Dengan penuh kasih dan kesabaran, Ia selalu mau mengerti kondisi saya. Saat saya ingin “me time”, Ia menghargainya. Ketika saya berbeda pendapat dengan-Nya, Ia pun mau mendengarkan dan memberi saya kehendak bebas untuk memutuskan segala sesuatunya. Saat saya mengabaikanNya sekalipun, tak pernah sedikitpun Ia mengeluh. Ia dengan setia menunggu saya untuk kembali padaNya. Bahkan saat saya melukai hatiNya,
tetapi apakah yang telah saya lakukan untuk membalas cintaNya?
Saya belum bisa mengimbangiNya sebagai partner yang baik. Saya yang masih memikirkan perasaan dan kepentingan sendiri. Saya yang terkadang juga masih tak setia, meninggalkanNya demi hal-hal dunia. Saya yang masih memberinya waktu-waktu sisa. Saya pun juga masih mengandalkan kekuatan sendiri. Seperti halnya dalam Injil hari ini dan apa yang telah Yesus selama ini lakukan, saya pun ingin dengan setia menjadi partnerNya; ada bersama-Nya, tidak hanya di saat duka tetapi juga di saat suka. Tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi bersama-sama denganNya menjalani kehidupan ini dengan baik. Ia pun juga pasti akan bahagia, apabila saya selalu mengasihiNya dalam kondisi apapun.
Terima kasih Yesus atas cintaMu yang begitu besar. Terima kasih, Engkau kembali mengingatkan untuk selalu setia kepadaMu dalam kondisi apapun, seperti halnya hamba-hamba yang dengan setia menanti kedatangan tuannya. Ajarku agar selalu setia menjadikanMu sebagai partner dalam menjalani kehidupan ini. (Cr).
Bersediakah saya selalu setia kepada-Nya dalam setiap apa yang saya alami?
No responses yet