Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 02 Agustus 2018
Yer 18:1-6
Mzm 146:2-6
Mat 13:47-53
Ikan baik?
Demikian pula hal kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. – Mat 13:47-48
Kasih Allah sama untuk semua manusia. Baik yang hidup sesuai firman-Nya maupun yang lebih memilih hidup dalam dosa. Namun pada akhirnya nanti Allah akan tetap berlaku sebagai Hakim yang adil. Seperti yang tertulis dalam perumpamaan perikop hari ini: ikan yang sudah dikumpulkan akan dipisah-pisahkan, ikan yang tidak baik akan dibuang.
Manusia yang selalu melakukan pertobatan dengan sungguh akan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah, sedang para pendosa akan mendapat tempat sesuai yang diperbuatnya semasa hidup, yaitu alam maut.
Hari-hari yang kita hadapi saat ini semakin menunjukkan bahwa banyak manusia yang semakin menjauh dari Tuhan dan hidup tanpa kasih. Lihat saja kejadian bom bunuh diri, maraknya sosial media yang mengunggah pornografi untuk merusak moral manusia. Bahkan mungkin di sekitar kitapun penuh dengan orang-orang jahat yang tidak kita sadari keberadaannya.
Kabar baiknya adalah bahwa kasih Allah tidak pernah berhenti diberikan untuk semua manusia. Tuhan selalu menyertai dan memelihara kita semua. Bahkan Ia sangat ingin membawa semua manusia berbalik kepada-Nya. Namun semua kembali kepada diri manusia itu sendiri, mau menjawab panggilan-Nya atau mengikut alah yang lain.
Kehidupan manusia di dunia sangat singkat. Marilah kita selalu mengarahkan fokus hidup kepada kekekalan bersama Tuhan, dengan terus bersikap sebagai penyembah Allah setiap saat dalam semua yang kita kerjakan. (In)
Bapa di surga, mampukan saya untuk selalu memilih jalan terang-Mu.
No responses yet