Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 02 Juli 2021
Kej 23:1-4, 19:24;1-8,62-67
Mzm 106:1-5
Mat 9:9-13
Belas Kasih = Tindakan, Bukan Perasaan
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan. – Mat 9:13
Bulan Mei kemarin, Indonesia dikejutkan dengan berita meninggalnya seorang pegiat media sosial. Ia meninggalkan seorang istri dan seorang putri yang beranjak remaja. Ia menjadi terkenal karena ia mengkampanyekan toleransi di tanah air. Ia pernah turun ke jalan mengorganisir relawan berdemonstrasi agar orang yang tak bersalah diperlakukan adil di hadapan hukum. Ia tidak mendapat apapun dengan membela orang yang tidak bersalah. Ia malah harus mengeluarkan uang pribadinya untuk membelikan makanan bagi orang-orang yang sudah rela turun di jalan untuk memperjuangkan orang yang tak bersalah itu. Namun, ia tahu bahwa ia melakukan hal yang benar, dan yang benar itu harus diperjuangkan.
Wafatnya sosok ini mengundang banyak simpati di media sosial. Ucapan duka masyarakat disampaikan melalui penggalangan dana yang mencapai angka fantastis. Rasa empati yang luar biasa juga ditunjukkan dari beberapa pejabat.
Teman, Injil hari ini berkisah tentang Yesus yang berbelas kasih. Matius yang duduk di rumah cukai dan dianggap sebagai orang berdosa mendapatkan belas kasih dari Yesus. Bukan hanya Matius mengikuti Yesus ketika dipanggil, tetapi Yesus juga mengikuti Matius yang mengundang-Nya makan di rumahnya. Belas kasih bukan hanya perasaan atau ucapan di bibir saja. Belas kasih merupakan suatu tindakan yang lahir dari hati yang tulus. (Yo)
Belas kasih apa yang sudah saya lakukan pada hari ini?
No responses yet