Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 02 Juli 2022
Am 9:11-15
Mzm 85:9,11-14
Mat 9:14-17
Pikiran Yang Terbuka
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur – Mat.9:17a
Saya teringat kejadian sekitar 7 tahun yang lalu. Saat itu saya pindah kerja dari sebuah perusahaan besar ke perusahaan keluarga. Saat bekerja di perusahaan besar, semua aturan jelas dan tertulis. Apa yang saya kerjakan sesuai dengan job description. Namun di perusahaan keluarga tidak demikian. Pekerjaan saya sering ditambah-tambah. Tak jarang saya dimarahi karena dianggap melakukan pemborosan uang. Sesuatu yang akan mengeluarkan uang harus dipikir dan dianalisa secara mendalam. Jika ingin mengirim barang, kita lihat dulu apakah ada orang yang akan pergi ke tempat yang sama. Jika ada, maka lebih baik barang itu dititipkan ke orang tersebut dibandingkan harus mengeluarkan ongkos kirim.
Saat itu saya stres dan sempat terpikir bahwa pekerjaan seperti ini tidak cocok untuk saya. Namun saat saya coba bertahan dan belajar, saya sendiri memetik hikmahnya. Saat pandemi melanda dan gaji saya dipotong, saya yang sudah belajar berhemat dapat terus bertahan hidup bersama keluarga.
Hari ini Yesus mengajarkan kepada murid murid Yohanes pengertian yang baru. Ajaran Yesus tidak bertentangan dengan Hukum Taurat. Ajaran Yesus harus diterima dengan pengertian terbuka, jangan dengan pemikiran yang sempit. Yesus bukan meniadakan puasa yang saat itu menjadi keharusan bagi orang Yahudi. Yesus mengajarkan hal yang lebih penting, bahwa manusia harus menaati perintah Tuhan yaitu mengasihi sesama dengan cara menerima orang berdosa dan mengampuninya. (Yo).
Apakah saya sudah melakukan kewajiban keagamaan saya dengan pengertian yang benar?
No responses yet