Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 02 Juni 2022
Kis 22:30; 23:6-11
Mzm 16:1-2a,7-11
Yoh 17:20-26
Rumah yang Ambruk
“Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.” – Yoh.17:22
Kebocoran yang terjadi di atap rumah biasanya diawali oleh keretakan kecil, tetapi ketika dibiarkan, lama-kelamaan kebocoran itu akan merembet kemana-mana. Begitu pula dengan relasi suami istri, orang tua anak, antar teman gereja, maupun di pekerjaan, sedikit saja ada miskomunikasi bisa menyebabkan keretakan. Apabila keretakan ini tidak dibereskan akan menyebabkan kerusakan yang semakin besar, perkawinan bisa hancur, relasi orang tua-anak jadi berantakan, hubungan pertemanan bisa berakhir. Kita bisa menghindari akibat fatal tersebut dengan berusaha menambalnya sejak awal, jauh lebih mudah mengatasinya dibanding kalau kita baru berusaha memperbaikinya saat sudah parah.
Yesus mengingatkan betapa kesatuan sangatlah penting bagi kita pengikut-Nya. Ia mendoakan kita secara khusus dan minta kepada Bapa agar kita bersatu. Yesus tahu kesatuan itulah yang membuat jemaat menjadi kokoh. Jemaat yang bersatu tidak akan bisa dipecah belah apalagi dihancurkan.
Kamipun dalam keluarga membiasakan diri untuk meminta maaf ataupun berekonsiliasi di antara anggota keluarga, antara suami istri, juga dengan anak-anak. Ketika kami bersatu kami bisa melihat kemuliaan Tuhan. Banyak berkat, mukjizat dan sukacita yang disediakanNya ketika kami mengutamakan kesatuan di atas ego pribadi. Dan yang paling penting supaya hidup kita menjadi
kesaksian bagi banyak orang, sehingga orang yang melihat percaya bahwa Yesuslah Juru Selamat dunia, yaitu ketika kita umat-Nya bersatu. (Yy).
Sudahkah kita menjadi orang yang paling pertama mengusahakan kesatuan dimanapun kita ditempatkan?
No responses yet