Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 02 Maret 2018
Kej 37:3-4,12-13a,17b-28
Mzm 105:16-21
Mat 21:33-43,45-46
Hidup yang berbuah
Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain,
yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.
– Mat 21:41
Setiap kita pasti memiliki talenta. Ada yang satu, ada yang dua, atau lebih dari itu. Berbagai ekspresi kita tunjukkan dalam menanggapi talenta yang Tuhan berikan. Ada yang bersyukur, lalu mengembangkan dan memuliakan-Nya. Ada yang cuek dan pura-pura tidak tahu, ada yang tidak peka, dan ada pula yang mengembangkannya untuk kepentingan diri sendiri karena tidak menyadari kalau talenta itu adalah pemberian Tuhan. Dari antara orang-orang yang disebutkan di atas, manakah yang menunjukkan diri kita saat ini?
Pada awalnya, saya juga menanggapi talenta yang Tuhan berikan dengan cara yang salah. Saya tahu kalau saya mempunyai talenta dalam hal menyanyi, karena itu saya pernah berkeinginan untuk menjadi seorang penyanyi. Tetapi saya tidak pernah mengusahakan agar keinginan itu terwujud, seperti ikut kursus olah vokal, ikut lomba, ataupun kegiatan yang ada hubungannya dengan talenta saya.
Sampai ketika remaja, saya baru menyadari bahwa Tuhan bukan tukang sulap. Ia telah menganugerahkan talenta kepada saya dan meminta saya untuk mengembangkannya. Sejak itulah, saya mengikuti paduan suara sekolah sehingga mendapat kesempatan untuk berlatih. Ketika saya mulai berusaha mengembangkan talenta yang saya miliki, Tuhan memakai saya lebih lagi. Banyak kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya. Saya bersyukur, dengan talenta yang saya miliki, saya dapat menjadi saluran kasih-Nya bagi orang lain.
Marilah kembangkan talenta yang kita miliki, agar hidup kita berbuah bagi kemuliaan-Nya. (Cr)
Apakah saya sudah mengembangkan talenta yang saya miliki?
Apakah hidup saya sudah berbuah?
No responses yet