Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 02 November 2023
Hari Raya Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman
2 Mak 12:43-46
Mzm 143:1-2,5-8,10
1 Kor 15:20-24a,25-28
Yoh 6:37-40
Hidup Kekal
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman. – Yoh 6:40
Beberapa waktu lalu saya mendengar cerita seorang teman yang istrinya meninggal di santet. Saat dia mendampingi istrinya sebelum meninggal, ditemukan banyak kejanggalan yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Mereka adalah orang katolik. Saat istrinya sakit banyak konsultasi romo juga serangkaian doa dipanjatkan dan pada akhirnya, istrinya tetaplah meninggal.
Saya terdiam mendengar cerita teman saya ini. Seolah istrinya ‘kalah dalam iman’ sehingga harus mati kena santet. Namun kemudian saya diingatkan cara Yesus dulu wafat, kurang terkutuk apa Dia.
Namun kemudian Dia bangkit. Memang kematian setiap orang tidak bisa diprediksi secara akurat. Akan apa yang terjadi dengan jiwa seseorang. Hidup mati seseorang tetap terletak di tangan Tuhan.
Hari ini kita secara khusus mengenang dan berdoa bagi arwah semua orang beriman yang telah meninggal dunia. Bagi kita orang Katolik, kematian merupakan peristiwa puncak kehidupan. Hidup tidak lenyap, hanya diubah. Ketika pengembaraan di dunia ini selesai, tersedialah bagi kita kediaman abadi di surga. Kematian merupakan saat kita mempercayakan diri secara total kepada Kristus.
Kebangkitan dan kehidupan kita saat perjumpaan abadi dengan Dia, pokok pengharapan kita, yang mengantar kita pulang ke rumah Bapa. Atas dasar iman itu, kita memohon agar saudara-saudara kita yang telah meninggal dunia disucikan dari segala dosanya, dibebaskan dari segala hambatan, sehingga menikmati kebahagiaan kekal bersama para kudus memandang wajah Allah di surga. (AS).
Sudahkah kita mendoakan saudara kita yang sudah berpulang?
No responses yet