Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 02 September 2018
Ul 4:1-2,6-8
Mzm 15:2-5
Yak 1:17-18, 21b-22,27
Mrk 7:1-8,14-15,21-23
Hari Minggu Biasa XXII – Hari Minggu Kitab Suci Nasional
Yang Sama
Bangsa ini memuliakan aku dengan bibirnya padahal hatinya jauh dari padaKu. – Mrk 7:6
Hari ini kita kembali diingatkan bahwa terkadang apa yang kita tampilkan di depan umum berbeda dengan diri kita sebenarnya. Mungkin hal ini membuat kita bosan dengan Kitab Suci. Kita merasa bahwa apa yang ada di dalam Kitab Suci sudah kita ketahui dan tidak ada hal baru. Namun, firman Tuhan bukan soal sudah tahu atau tidak, melainkan apakah kita sudah melakukannya atau belum. Inilah yang penting. Firman Tuhan bukan sekedar pengetahuan, tapi harus sampai mengubah hati dan perilaku kita.
Seseorang pernah mengeluh bosan kalau pengajaran yang diterimanya pengajaran dasar dan itu-itu saja. Menurut saya, pengajaran dasar itu justru yang paling penting dan membuat kita bertumbuh. Contoh, apakah kita bosan makan nasi? Padahal itu yang kita makan setiap hari. Sadar atau tidak, itulah yang membuat tubuh kita bertumbuh. Saya tidak mengatakan bahwa kita tidak memerlukan makanan lain. Tapi, hal dasar harus kita konsumsi, lepas dari bosan atau tidak, karena itulah yang menjadi fondasi.
Dasar yang tidak kuat akan membuat kita tidak stabil. Kita mau terlihat baik di luar, tapi sebenarnya kita rapuh di dalam. Ada yang berkata, kamu menjadi seperti apa yang kamu makan. Bila kita makan apa yang tidak menunjang pertumbuhan kita, maka kita tidak akan bertumbuh baik. (Al)
Apakah yang saya tampilkan di luar sama dengan apa yang ada di dalam diri saya?
No responses yet