enungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 20 Agustus 2022
St. Bernardus
Yeh 43:1-7a
Mzm 85:9-14
Mat 23:1-12
Jangan Omong Doang!
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. – Mat. 23:3
Tim saya mendapat proyek tambahan dari atasan, padahal pekerjaan kami sudah cukup banyak, itu membuat saya benar-benar kewalahan. Hampir setiap hari saya dan beberapa teman lembur di kantor. Dalam pelayanan, saya mendapat tugas sebagai bendahara. Sering saya diminta untuk memeriksa ini, membuat itu, pergi ke sana kemari dan lain sebagainya. Saya betul-betul lelah dengan ini semua. Saya butuh waktu untuk diri saya sendiri. Saya ingin pergi ke tempat yang jauh dimana tidak seorang pun mengenal saya sehingga saya bisa beristirahat.
Saya teringat bahwa beberapa kali saya diminta untuk membawakan renungan baik di komunitas maupun di lingkungan. Saya selalu memberi motivasi kepada orang-orang. Tuhan Yesus itu sibuk sekali. Kerap kali makan pun tidak sempat. Namun, Yesus memiliki hati yang berbelas kasih kepada orang banyak dan Dia juga selalu memiliki waktu dengan Bapa. Yesus yang saya wartakan tapi tidak saya teladani dalam hidup sehari-hari. Betapa munafiknya saya.
Saya menyesal akan sifat saya yang kekanak-kanakan. Hidup memang tidak mudah dan memang bukan hidup enak yang dijanjikan-Nya. Hidup penuh perjuangan. Itu harus dilalui. Menjalaninya akan indah jika dilakukan bersama Tuhan. Saya berdoa. Saya menyerahkan semua kesibukan saya kepada Tuhan dan saya percaya Dia pasti berbuat sesuatu demi kebaikan saya. Itulah yang membuat saya menjadi tenang. Marilah kita tidak hanya menjadi pendengar atau pembaca, tetapi menjadi pelaku Sabda. (Yo).
Apakah perbuatan dan perkataan saya sudah sejalan?
No responses yet