Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 20 Agustus 2024
St. Bernardus
Yeh 28:1-10
MT Ul 32:26-27abcd,28,30,35cd-36ab
Mat 19:23-30
Arti Sebuah Pengorbanan
Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. – Mat 19:29
Injil hari ini, apa yang dikatakan Yesus membuat gempar para murid perihal siapa yang bisa diselamatkan. Demikian pula dalam hal mencintai, butuh pengorbanan. Pengorbanan itu butuh keikhlasan dan kebesaran hati untuk memberikan kebahagiaan kita bagi orang lain.
Teringat keputusan saya untuk melepaskan pekerjaan dan kegiatan rohani yang selama ini saya ikuti demi mendampingi tahapan perkembangan putri sulung kami. Awalnya, saya masih menikmatinya namun seiring berjalannya waktu saya mulai mempertanyakan apakah keputusan ini sudah tepat. Rasanya seperti ada yang kurang.
Di tengah kegalauan hati, saya pun berkeluh kesah “Tuhan, aku rindu melayani-Mu.”, sambil tak henti membangun niat dan harapan dalam doa. Saya sadar akan kasih terhadap keluarga namun tetap dapat menjadi pendoa syafaat bagi komunitas. Ternyata, Tuhan memberikan bonus yaitu kehadiran teman-teman dalam hidup.
Mengikuti Yesus berarti mempercayakan seluruh hidup dalam penyelenggaraan kasih-Nya. Sungguh menjadi suatu kebutuhan pokok untuk menjalin relasi yang intim dan mesra dengan-Nya. Hidup ini adalah kesempatan untuk melayani-Nya dengan setulus hati dan dalam segala kondisi serta belajar berkorban demi memuliakan nama-Nya.(TL).
Apakah saya sudah berkorban untuk memuliakan nama-Nya?
No responses yet