Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 20 Desember 2016
Yes 7:10-14
Mzm 24:1-6
Luk 1:26-38
NOTHING IS IMPOSSIBLE
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. – Luk 1:37
“Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan” bukan kalimat asing bagi saya. Terlalu sering mendengarnya, entah itu dari kotbah pastor, pewarta dalam persekutuan doa, ataupun orang lain yang menceritakan kisah hidupnya. Sayapun pernah mengalami hal itu, bahkan berulang kali. Namun, ketika saya dihadapkan pada suatu kondisi dimana rasanya sudah tidak ada lagi jalan keluar, kalimat itu tidak lagi dapat saya jiwai meskipun saya selalu mengingatnya.
Tahun depan rencananya saya dan pasangan hendak mewujudkan keinginan untuk menikah. Namun, tahun ini akan segera berakhir dan karena satu dan lain hal, saya belum dapat berkenalan dengan orang tua pasangan saya meski hubungan kami sudah berlangsung cukup lama. Tentu saja, rencana kami menjadi terhambat karena hal ini. Padahal waktu satu tahun untuk mempersiapkan semuanya bukanlah waktu yang lama, apalagi urusan biaya. Sambil harap-harap cemas, saya tetap berusaha untuk mencari perkiraan biaya yang kami perlukan walaupun kami belum bisa mengambil langkah yang lebih jauh.
Saya percaya bukan kebetulan kalau hari ini, Tuhan berbicara kepada saya lewat ayat di atas. Firman Tuhan itu menjadi teguran sekaligus pengingat bagi saya untuk terus percaya bahwa segala sesuatunya mungkin jika Ia menghendakinya. Mungkin selama ini saya sudah mengabaikan Tuhan dan berfokus kepada usaha dan kekuatan sendiri. Sekali lagi, saya diberi kesempatan untuk belajar berserah pada apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidup saya. (Cr)
Apakah saya percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil?
No responses yet