Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 20 Februari 2024
Yes 55:10-11
Mzm 34:4-7,16-19
Mat 6:7-15
Bapa Kami
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu. – Mat 6:9.
Kita sudah sering mendengar doa Bapa Kami dan pastinya sebagian besar dari kita sudah hafal mati. Bagaimana cara kita meresponi doa ini? Apakah kita mendoakannya berkali-kali seperti mantra supaya doa kita dikabulkan atau kita sungguh-sungguh memakai doa ini untuk memperdalam tali kasih kita dengan Tuhan? Doa Bapa Kami diajarkan Tuhan Yesus sebagai panduan bagaimana cara menyampaikan doa yang berkenan di hadapan Tuhan. Indahnya doa ini dimulai dengan kata Bapa Kami, bukan Sang Pencipta atau Raja Kami. Disini menunjukkan betapa Tuhan menginginkan relasi yang intim bersama dengan kita seperti seorang anak dengan papanya. Hal ini juga yang menggaris bawahi bedanya iman kristiani dengan agama-agama lain. Tidak ada agama lain yang mengajari umatnya untuk menyebut Tuhan dengan panggilan Bapa.
Doa Bapa Kami hendaklah kita doakan supaya relasi kita dengan Tuhan bertumbuh semakin dekat. Kasih Tuhan diberikan kepada kita secara gratis sehingga kita yang tidak layak ini, bisa diadopsi menjadi anak Tuhan dan diperbolehkan untuk menyebut Tuhan dengan panggilan Bapa. Pada saat kita menyadari akan betapa besar kasih Tuhan kepada kita, kita pun akan mengerti akan indahnya makna dari doa Bapa Kami. (NC).
Sudah bersungguh-sungguhkah kita dalam mendoakan doa Bapa Kami?
No responses yet