Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 20 Juli 2016
Yer 1:1,4-10
Mzm 71:1-6,15,17
Mat:13:1-9
JADILAH TANAH YANG SUBUR
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah… – Mat 13:8
Di tempat kerja, saya melihat berbagai macam orang. Kebanyakan berpendidikan dari SMP, SMU, D3, dan S1. Ada yang pikirannya hanya soal uang dan gaji, ada juga yang berpikir soal ilmu dan kemampuan.
Memang kontras perbedaan antara dua kelompok ini. Yang suka menimba ilmu akan belajar banyak dan berkembang terus dalam berbagai hal, sekalipun mereka hanya memegang jabatan yang rendah. Mereka mengikuti arah perkembangan perusahaan dan terus berusaha untuk maju. Sedangkan yang berfokus pada uang malah sering bersikap perhitungan. Pikir mereka, “Kalau saya diberikan beban tambahan dalam pekerjaan, maka saya juga ingin kenaikan gaji.” Akibatnya, mereka yang bersikap seperti ini malah terhambat kemajuannya karena mereka memilih menghindar dan tidak ingin melakukan hal baru kalau tidak ada iming-iming uang.
Orang-orang yang tidak mau maju ini sekaligus menjadi penghambat bagi perusahaan. Mereka seolah seperti tanah yang tidak subur dan hasilnyapun kurang baik. Sedangkan mereka yang mau belajar ibarat tanah yang subur dan membuahkan hasil yang baik berkali lipat, sehingga tak heran banyak dari mereka yang mengalami kenaikan pangkat dan gaji.
Pilihlah untuk menjadi tanah yang subur, di manapun kita berada. Bukan hanya dalam hal pengetahuan rohani, tetapi juga dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari. Buah yang baik akan terlihat ketika kita sendiri menjadi tanah yang subur bagi firman Tuhan. (Aw)
Apakah saya menjadi tanah yang subur dan menghasilkan buah?
No responses yet