Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 20 Juli 2024
Mi 2:1-5
Mzm 10:1-4,7-8,14
Mat 12:14-21
Mampukan Aku, Tuhan!
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. – Mat 12:20
Pelayanan kasih Yesus sangat menarik digambarkan dalam Injil “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskankan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tak akan dipadamkan-Nya”, penuh kasih dan kelembutan daripada gegap gempita. Perumpamaan ini menimbulkan harapan bagi para murid Yesus dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup dan menginspirasi kita untuk menjadi pelayan kasih dengan kelemah lembutan dan kerendah hatian.
Tidak jarang pula sebagai pengikut Kristus kita mendapatkan penolakan, kata-kata yang melukai hati, perlakuan yang diskriminatif ataupun tidak manusiawi, dan berbagai macam kesulitan lainnya dari lingkungan, masyarakat, bahkan keluarga sendiri. Dalam bacaan hari ini kita belajar juga dari orang banyak itu untuk tetap mengikuti Yesus dan pada akhirnya kita menerima kesembuhan juga dari-Nya.
Mari kita renungkan sejenak: bagaimana sikap kita ketika menghadapi penolakan dan kekerasan, sudahkah kita setia memanggul salib bersama-Nya dan memakai cara Yesus dalam bertindak menghadapi kesulitan itu? Apakah kita selalu berharap kepada Tuhan? (Ld).
Tuhan, mampukan kami untuk setia mengikuti-Mu dan menerima kasih-Mu.
No responses yet