Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 20 Maret 2016
Yes 50:4-7
Mzm 22:8-9,17-20,23-24
Flp 2:6-11
Luk 22:14 – 23:56
Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan
MASUK KE DALAM KERAJAAN ALLAH
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. – Flp 2:8
Pekan Suci dimulai dengan Minggu Palma. Perayaan hari ini cukup unik karena ada prosesi masuk dari luar gereja dengan palma di tangan kita. Prosesi ini ternyata mempunyai sejarah yang berasal dari Yerusalem.
Pada abad ke-4, Minggu Palma di Yerusalem (simbol kota surgawi) dirayakan dengan cara ini: Pembacaan Injil dimana Kristus diserukan sebagai Raja Israel; lalu seorang uskup menaiki keledai, sambil dikelilingi umat yang membawa palma dan menyanyikan hymne Minggu Palma, masuk ke dalam Gereja Kebangkitan di Yerusalem. Gereja-gereja Timur mempraktekkan hal ini dan pada Tahun 1039, praktek ini lalu diadopsi oleh Gereja Roma.
Maka setiap tahun, pada perayaan Minggu Palma, kita membawa palma dan menyerukan Yesus sebagai Raja. Lalu kita masuk ke dalam gereja yang bermakna bahwa kita masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kita tinggal di dalamnya dan hidup bersama Allah.
Kalau kita mengerti sejarah dan makna dari prosesi serta perayaan ini, tentu kita akan lebih dapat menghayatinya. Minggu Palma juga adalah gambaran dari Pekan Suci, yang menyiapkan kita lahir dan batin menuju kematian dan kebangkitan. Melalui Minggu Palma kita masuk ke dalam peristiwa-peristiwa terpenting yang dialami oleh Yesus dan umat Kristen sedunia.
Marilah kita mempersiapkan diri dalam menyambut Pekan Suci ini. (Aw)
Apa yang mau saya lakukan untuk menghayati Pekan Suci ini?
No responses yet