Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 20 Oktober 2016
Ef 3:14-21
Mzm 33:1-2,4-5,11-12,18-19
Luk 12:49-53
KONTROVERSI
Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentang! — Lukas 12: 51
Perkataan Yesus sangat kontroversial, layaknya Gubernur DKI yang suka berbicara keras. Tetapi apakah perkataan itu benar dan patut ditanggapi?
Kita tahu bahwa Yesus datang untuk membawa perdamaian antara Allah dan manusia. Dalam seluruh kisah Yesus, kita selalu menemukan gambaran Yesus yang selalu penuh belas kasih. Lalu mengapa Yesus seolah berusaha memprovokasi kita dengan mengatakan bahwa Ia datang membawa pertentangan?
Perlu diingat bahwa kebangkitan Yesus tidak diakui oleh orang Yahudi. Ketika orang percaya kepada Yesus, mereka merasa tersaingi. Oleh karena itu mereka berusaha agar pengikut Yesus dibubarkan, dikucilkan, bahkan kalau perlu dibunuh. Bagi pengikut Yesus, mereka harus membuat keputusan sulit jika mau meyakini Yesus sebagai Penyelamat dalam hidup mereka. Jadi tak heran, Yesus mengatakan kedatangan-Nya membawa pertentangan.
Sampai hari inipun perkataan Yesus sangat relevan. Karena menjadi pengikut-Nya, kita diminta untuk meninggalkan seluruh keinginan yang membawa kita kepada dosa. Tidak korupsi, hidup jujur, memegang nilai-nilai positif adalah beberapa contoh sikap hidup yang perlu kita miliki. Bukankah hal inipun sudah membawa pertentangan dalam hidup kita? Bukankah kita sering dibenci dan dijauhi ketika kita berbuat yang benar? Namun semua itu akan membuahkan martir-martir baru yang akan menjadi benih bagi iman banyak orang. (An)
Sudahkah saya menjadi Terang Tuhan di saat kegelapan melanda?
No responses yet