Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 20 September 2022
St. Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong
Ams 21:1-6,10-13
Mzm 119:1,27,30,34,35,44
Luk 8:19-21
Keselamatan
Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” – Luk.8:21
Saya dulu mengira bahwa hanya kita yang mengimani-Nya saja yang bisa memperoleh keselamatan, tetapi ternyata tidak demikian. Keselamatan yang Yesus berikan tak hanya diperuntukkan bagi mereka yang kristiani, tetapi juga untuk semua umat manusia. Hal ini tertulis jelas dalam bacaan Injil hari ini, karena itu tidak sepatutnya kita menyombongkan diri sebagai orang kristiani dan berpikiran bahwa kita lebih dari saudara kita yang tak seiman. Bahkan Yesus sendiri mengatakan bahwa siapapun yang mendengarkan firman-Nya dan melakukannya adalah saudara-saudari-Nya. Begitu juga jika kita mengaku sebagai pengikut-Nya, tetapi tak menjalankan firman-Nya, itu sama saja tak berarti.
Seperti halnya cerita seseorang yang jatuh ke tangan penyamun, dirampas dan dipukuli. Ketika seorang imam dan Lewi melihat, mereka hanya melewatinya. Sedangkan seorang Samaria, karena tergerak oleh belas kasihan pergi membalut luka-lukanya dan membawanya ke penginapan dan merawatnya. Belajar dari hal ini, hendaknya kita saling menghargai sesama kita; tak peduli status sosial, ras, suku, dan agama. Terapkan ajaran kasih-Nya, dengan demikian kita membawa keselamatan untuk orang lain dan keselamatan dari-Nya pun akan datang kepada kita. Terima kasih Yesus atas teguran kasih-Mu, biarlah melalui pengajaran-Mu hari ini kami tak lagi membeda-bedakan sesama kami, bahkan bergandengan tangan agar keberadaan kami dapat membawa keselamatan bagi banyak orang. Amin. (Cr).
Apahkah saya yang mengaku sebagai murid-Nya membeda-bedakan sesama?
No responses yet