Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 21 Agustus 2018
Yeh 28:1-10
MT Ul 32:26-28,30,35-36
Mat 19:23-30
Yang kaya adalah sang pemberi
..sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. – Mat 19:23
Pasti Anda pernah mendengar ungkapan ini: Kita butuh uang untuk hidup, tapi hidup kita bukan untuk uang. Apakah Anda sependapat dengan ungkapan tersebut?
Materi bisa dikatakan merupakan salah satu yang paling dikejar di zaman ini. Maklum, segala sesuatu selalu dikaitkan dengan materi. Semakin banyak materi yang dimiliki, semakin banyak hal bisa dinikmati. Kelebihan materi juga sering diekspresikan dengan kemewahan.
Sah-sah saja orang ingin menikmati hidup. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun yang perlu kita waspadai adalah jika materi atau kenikmatan hidup menjadi sesuatu yang mengikat kita sehingga seluruh fokus kita hanya pada hal itu. Apalagi jika materi membuat kita jauh dari Tuhan yang adalah Sang Pemberi.
Seringkali kita begitu terikat pada apapun yang kita miliki, sehingga saat kita harus kehilangan, kita menjadi sangat galau dan tidak rela. Kita marah karena milik kita diambil. Padahal semua itu adalah titipan Tuhan, yang tujuannya kembali untuk kemuliaan-Nya.
Marilah kita menghargai apa yang kita miliki sebagai pemberian Tuhan yang perlu kita gunakan bukan untuk kesenangan diri semata, tetapi untuk menyenangkan hati-Nya dan memberkati sesama. (Jc)
Apakah saya terikat pada apa yang saya miliki?
No responses yet