Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 21 Februari 2018
Yun 3:1-10
Mzm 51:3-4,12-13,18-19
Luk 11:29-32
Tanda Terbesar
..demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. – Luk 11:30
Dalam mengikuti Yesus, banyak orang meminta tanda bahwa Yesus adalah Tuhan. Saat kita sakit, kita sering berkata, “Jikalau Engkau Tuhan, sembuhkanlah aku.” Saat kita miskin, kita berdoa, “Engkau Tuhan yang kaya, berkatilah aku.” Saat kita mengalami pergumulan berat, kita kembali berdoa, “Engkau Tuhan atas segala permasalahanku, angkatlah bebanku.”
Hampir di setiap sisi kehidupan, tiada henti kita meminta tanda akan ke-Allah-an-Nya. Hal ini persis dialami oleh Yesus dan Ia berkata, “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda…tetapi mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.”
Menurut saya, tanda yang dimaksud adalah suatu bukti akan penyertaan Allah. Saat itu, Yunus adalah tanda bagi orang Niniwe. Karena dari seruan pertobatan yang Yunus lakukan, banyak orang sadar bahwa ada Allah yang berkuasa, sehingga merekapun bertobat.
Sebagai murid Yesus, meminta tanda adalah bentuk ketidakpercayaan. Yesus sendiri adalah tanda terbesar yang pernah Allah berikan bagi manusia – tanda bahwa Allah menyertai kita. Itulah sebabnya Yesus juga disebut Immanuel yang artinya Allah beserta kita. Penyertaan Allah ini bukan hanya berlaku saat Yesus masih ada di muka bumi, namun juga untuk generasi kita saat ini dan untuk generasi-generasi yang akan ada.
Kita tidak butuh tanda apa-apa lagi dari Allah, karena tanda terbesar yang Allah sudah berikan lebih dari cukup bagi kita. (Al)
Apakah saya merasakan penyertaan Tuhan dalam hidup saya?
Renungkanlah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu bagi saya.
No responses yet