Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 21 Januari 2022
St. Agnes
1 Sam 24:3-21
Mzm 57:2-4,6,11
Mrk 3:13-19
Balas Dendam Bukanlah Pilihan
“Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” – 1 Sam 24:5
Pernahkah saudara mengalami hal seperti yang dialami Daud? Saul iri terhadap Daud karena prestasi Daud yang adalah kepala pasukannya sendiri tetapi bisa mengalahkan musuh berkali-kali lipat dibanding dirinya. Akibatnya Saul mengerahkan pasukan terbaik untuk mengejar dan membunuh Daud.
Daud adalah orang yang berkenan di mata Tuhan, karena kehidupannya yang saleh dan senang memuji Tuhan. Tuhan menyerahkan Saul kepada Daud tanpa Daud harus melawannya. Namun reaksi Daud sungguh luar biasa, bukannya membalas dendam saat ada kesempatan yang begitu besar, melainkan Daud menaruh belas kasihan kepada tuannya Itu. Daud menaruh hormat yang sangat besar kepada raja Saul yang dia layani, karena Daud percaya Saul adalah raja yang diurapi dan dipilih Tuhan.
Sebagai manusia saya rasa Daud pasti sakit hati dengan Saul yang ingin membunuhnya, namun cintanya yang lebih besar kepada Tuhan membuat dia bisa melakukan hal yang jauh di luar pikiran manusia. Belas kasihan Itu justru muncul menggantikan luka hati dan dendam.
Adakah seseorang yang pada saat ini sepertinya ingin “menghancurkan” ataupun pernah menyakiti Anda sehingga Anda merasa begitu sakit hati dan sangat sulit bahkan tidak mau mengampuni orang tersebut? Jikalau ada mari kita minta rahmat Tuhan untuk memampukan kita bersikap seperti Daud, yang memilih untuk mengampuni meskipun ada kesempatan untuk membalas. Karena dengan demikian kita menjadi muridNya yang membawa damai, yang melakukan Firman bukan hanya memperkatakan, yang membalikkan keadaan karena itulah kemenangan yang sesungguhnya.
Bukan karena kita bisa melainkan karena Rahmat Tuhan sajalah yang memampukan. (Yy)
Terima kasih Tuhan untuk karunia-Mu yang memampukan kami untuk mengampuni dan melepaskan berkat bagi seteru-seteru kami.
No responses yet