Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 21 Juni 2016
2Raj 19:9b-11,14-21,31-35a,36
Mzm 48:2-4,10-11
Mat 7:6,12-14
PINTU STADION
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya.. – Mat 7:13
Saya senang mengajak anak saya menonton pertandingan sepak bola di stadion. Untuk masuk, pertama-tama kita harus memiliki tiket. Namun punya tiket tidak lantas membuat kita langsung bisa masuk, karena kita perlu mengantri untuk pemeriksaan. Jadi bisa dibayangkan apabila suatu acara bagus di mana penontonnya dibebaskan dari tiket, pasti butuh perjuangan untuk bisa menyaksikannya. Orang pasti akan berdesak-desakan untuk mencoba masuk. Bagi yang tidak kuat, bisa jadi akan menyerah.
Yesus mengatakan Ia adalah Pintu Surga yang telah dibukakan bagi kita. Melalui salib-Nya, Ia telah mendamaikan kita dengan Bapa di surga. Ini tidak berarti kita bisa melenggang masuk seenaknya, tetapi dibutuhkan perjuangan untuk bisa “masuk”. Pertama, kita harus memutuskan bahwa kita mau masuk. Karena sekalipun tidak gratis, apabila seseorang tidak mau, ia juga tidak akan masuk. Kedua, akan ada banyak tantangan yang menghalangi kita untuk masuk. Kadang kita harus menempuh “cuaca buruk”, panas atau hujan untuk masuk. Ada juga yang memilih untuk makan dulu sebelum masuk (memprioritaskan keinginan daging), tetapi ketika sampai, pintu sudah ditutup.
Masih ada banyak rintangan. Singkat kata, tidak seperti yang diajarkan oleh banyak kelompok, Gereja mau mengingatkan kita bahwa kita harus berusaha juga untuk merespon undangan keselamatan dari Penebus kita. Gereja ada untuk menyemangati dan membantu kita sampai bisa “masuk” ke dalam melewati “Sang Pintu”, Yesus Kristus. (Pt)
Apa yang merupakan perjuangan terberat saya untuk mengikuti Tuhan? Apa usaha saya untuk mendapat bantuan untuk melewati perjuangan itu?
No responses yet