Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 21 Maret 2025
Kej 37:3-4,12-13a,17b-28
Mzm 105:16-21
Mat 21:33-43,45-46
Tetap Setia
“…Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru…” – Mat 21:42
Setelah lulus dari pendidikan ekonomi di Perguruan Tinggi, Antonius segera mencari pekerjaan sesuai dengan bidang dan pengetahuan yang dimilikinya. Namun kenyataannya, ia belum juga mendapat pekerjaan seperti yang diharapkan. Kegagalan demi kegagalan itu membuatnya kecewa dan marah kepada Tuhan. Sampai suatu ketika Tuhan mengetuk hatinya dalam doa bahwa Tuhan memiliki jalan lain yang tidak ia pahami. Lalu ia mulai fokus pada potensi dan kemampuannya untuk membuat sebuah platform daring atau aplikasi di internet dan dengan bantuan donator mengajak UMKM untuk berkolaborasi. Akhirnya usahanya berhasil bahkan memberikan dampak positif bagi sesamanya.
Seperti dalam bacaan pertama hari ini, nasib Yusuf yang dibenci oleh saudara-saudaranya, bukanlah sebuah akhir yang tragis, melainkan sebuah jalan keselamatan yang direncanakan Allah untuk keluarga besarnya. Tentu saja kejadian itu sangat menyakitkan bagi Yusuf, namun ia tetap menjalaninya dengan percaya akan penyelenggaraan Allah dan taat pada ajaran-Nya. Karena kasih karunia Allah, akhirnya Ia bisa menjadi kepercayaan Firaun di Mesir yang menyelamatkan seluruh keluarganya dari masa kelaparan. Dalam kitab Mazmur juga disebutkan “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru”, yang berarti batu fondasi yang menopang bangunan atau batu kunci yang penting.
Demikian pula dengan Yesus yang ditolak oleh bangsa-Nya sendiri, didera, dan disalibkan. Dengan semua penderitaan yang Yesus lalui, Ia menjadi bantu penjuru yang menyelamatkan seluruh umat manusia. Rencana Allah selalu indah pada akhirnya. Kita adalah serpihan kecil dalam seluruh gambar besar rancangan keselamatan yang Allah anugerahkan bagi umat manusia yang dikasihi-Nya.(BW).
Ajarilah aku untuk setia kepada-Mu dalam untung dan malang.
No responses yet