Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 21 Mei 2018
Yak 3:13-18
Mzm 19:8-19,15
Mrk 9:14-29
Buktikan!
Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. – Mrk 9:23
Sudah sangat sering kita mendengar pernyataan “tidak ada yang mustahil bagi orang percaya”. Tapi, sudahkah kita membuktikannya dalam hidup kita? Ataukah kita termasuk orang yang hanya senang mendengar pengalaman orang lain?
Mungkin Anda pernah membaca salah satu renungan tentang kebaikan Tuhan dalam edisi yang telah lalu. Seorang penulis pernah mengangkat topik yang berkaitan dengan firman Tuhan yang berbunyi, “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan.” Ia mengatakan bahwa kebaikan Tuhan itu perlu dikecap, artinya dirasakan secara langsung. Bukan hanya dilihat dari jauh. Bukan hanya berdasarkan “katanya”.
Hari ini saya ingin mengajak kita untuk juga merasakan dan membuktikan secara langsung dalam hidup kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Pengalaman bersama Tuhan harus dialami secara konkrit, bukan hanya dibicarakan atau didengarkan.
Jika kita mengaku bahwa kita percaya kepada-Nya, buktikan bahwa sungguh di dalam Dia, tak ada yang mustahil. Saya punya begitu banyak pengalaman “mukjizat” dalam perjalanan saya bersama Tuhan. Dan banyak dari pengalaman itu bukan sesuatu yang “wow”, melainkan kejadian-kejadian sederhana yang sering kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti saat saya sedang mencuci di dapur dan tiba-tiba air berhenti mengalir seolah ingin membiarkan tangan saya penuh dengan sabun dan busa. Seketika itu juga saya berdoa dalam hati meminta agar air kembali mengalir. Dalam hitungan menit, air kembali normal dan saya bisa menyelesaikan pekerjaan saya. Contoh-contoh sederhana seperti itu banyak saya alami. Dan saya yakin, semua itu bukan suatu kebetulan, tapi karena saya berdoa dan meminta dengan sungguh-sungguh.
Saya sungguh berharap Anda juga mengalami dan membuktikannya dalam hidup Anda. (Jc)
Adakah pengalaman saya yang menguatkan iman saya bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang percaya?
No responses yet