Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 21 November 2017
2Mak 6:18-31
Mzm 3:2-7
Luk 19:1-10
Persembahan yang suci
Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.
– 2Mak 6:30
Salah satu novel terkenal berjudul A Tale of Two Cities (Kisah Dua Kota) karya Charles Dickens bercerita seputar revolusi Perancis dimana ribuan orang yang tidak bersalah dihukum mati dengan dipenggal kepalanya oleh para pendukung revolusi.
Salah satu bagian cerita yang menarik di dalamnya adalah saat Sydney Carton, satu tokoh yang tidak disukai, menggantikan temannya Charles Darney yang seharusnya dihukum mati di Bastille. Di tiang gantungan, Carton berkata, “Ini adalah suatu tindakan yang jauh lebih baik yang kulakukan dari apapun yang pernah kuperbuat. Ini adalah tempat peristirahatan yang jauh lebih baik dari tempat manapun yang pernah kudatangi.” Sungguh hal yang sangat menyentuh hati dimana seseorang rela mengorbankan dirinya untuk orang lain.
Pengorbanan yang dilakukan Yesus jauh lebih besar. Dia wafat untuk menebus dosa semua orang, termasuk para penghujat-Nya. Tetapi, persembahan apa yang layak kita berikan kepada-Nya?
Pertama, persembahan hidup. Kita ingin memberikan diri kepada-Nya sebagaimana yang Ia inginkan. Orang lain mungkin memberi uang, waktu, atau bekerja di rumah ibadah, tapi hanya orang Kristiani yang dapat memberikan kembali kepada Tuhan kehidupan barunya di dalam Kristus. Kedua, persembahan tubuh. Kita persembahkan akal, mata, telinga, tangan, kaki, dan lidah kita untuk mengasihi Tuhan, serta mengasihi dan mengampuni sesama.
Itulah persembahan suci yang dapat kita berikan kepada Tuhan. Hari ini Gereja merayakan Pesta Santa Perawan Maria Dipersembahkan Kepada Allah. Marilah, bersama Bunda Maria, kita persembahkan hidup dan tubuh kita kepada-Nya. (Yo)
Persembahan seperti apa yang ingin saya bawa kepada Tuhan?
No responses yet