Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 21 September 2017
Ef 4:1-7,11-13
Mzm 19:2-5
Mat 9:9-13
YANG LEBIH BERARTI
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa. – Mat 9:13
Dalam sebuah video inspiratif, dikisahkan seorang pemuda yang masih berusaha keras dalam penghidupannya yang serba terbatas. Setiap hari ia berjalan kaki menuju tempatnya bekerja. Sepanjang perjalanan, ia menolong banyak orang yang membutuhkan bantuan. Bahkan ada anjing tak bertuan dan kelaparan ditolongnya juga. Setiap pagi, ia bangun lebih awal agar ada cukup waktu untuk melakukan semua itu.
Sepulang bekerja, ia juga menyisihkan dan membagi sedikit makanan kepada tetangganya yang hidup berkekurangan. Sebagai balasan atas semua pertolongan yang ia berikan, ia tak mendapat apa-apa. Ya, karena semua yang dibantunya, lebih kurang dari dirinya. Ia tidak menjadi terkenal. Ia tidak mendapatkan hadiah.
Namun, dari semua yang dilakukannya, ia beroleh kebahagiaan. Ia diberi kesempatan melihat peristiwa-peristiwa bahagia, yang tak dapat dibeli dengan uang sekalipun.
Apa yang dilakukannya bukan melulu soal materi. Tapi setiap hal kecil dan sederhana yang ia bagikan atau lakukan, dapat menginspirasi orang lain. Dan yang terutama, semua dilakukannya atas dasar kasih. Kasih kepada sesama. Kasih kepada lingkungan. Kasih kepada setiap orang yang dijumpai, tanpa memandang siapa mereka. (Md)
Kebaikan dan pertolongan apa yang telah saya berikan bagi orang-orang di sekitar saya?
No responses yet