Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 21 September 2021
St. Matius – Rasul
Ef 4: 1-7,11-13
Mzm 9: 2-5
Mat 9: 9-13
Tidak Sia-Sia
“Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” – Mat 9:11
Membaca penggalan perikop hari ini saya teringat almarhum ibu saya yang dulu sering didatangi seorang tetangga. Tetangga ini hidupnya di dunia kelam, namun dengan sabar ibu menerima dan mendengarkan keluh kesahnya. Sedang yang lain, bahkan keluarganya sendiri menolak dan menjauhinya. Dan ibupun sering mengingatkan untuk hidup lebih baik melalui nasehat-nasehat yang ibu berikan.
Sekalipun orang tersebut sampai hari ini mungkin belum bertobat dengan sepenuhnya, bahkan hingga ibu saya sudah almarhum, namun saya percaya pewartaan yang Ibu lakukan pasti akan ada dampaknya bagi hidup orang tersebut.
Ketika kita berusaha dan berharap seseorang kembali ke jalan Tuhan, melalui banyak kebaikan yang kita lakukan kepada orang tersebut, misalnya mendoakan, menceritakan kasih Tuhan, sekalipun belum terlihat perubahannya, namun mari jangan sekali-kali merasa apa yang kita lakukan menjadi sia-sia, Tuhan sudah menerima segala jerih payah yang kita perbuat , dan selebihnya Tuhanlah yang akan bekerja dengan lebih lagi terhadap orang tersebut, sampai suatu saat nanti pertobatan akan dialami di dalam seluruh hidupnya. Dan kita tidak perlu melihat hasilnya. Kita percaya, apa yang kita lakukan, dalam mewartakan Kabar Gembira, tidak akan sia-sia.
Mari terus mewartakan keselamatan Tuhan kepada orang lain, entah melalui pelayanan, pekerjaan, ataupun pergaulan kita setiap hari kepada orang-orang disekeliling kita.(In)
Tuhan mampukan kami agar dapat memiliki hati untuk terus mewartakan kasih-Mu kepada sesama.
No responses yet