Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 22 Februari 2017
1Ptr 5:1-4
Mzm 23:1-6
Mat 16:13-19
SIAPAKAH AKU?
Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? – Mat 16:15
Di suatu malam yang romantis, saya berada di suatu tempat yang cukup menyenangkan bersama istri saya. Kami hanya berdua sehingga kami bisa berbicara dari hati ke hati. Saya mengajukan sebuah pertanyaan yang sebenarnya membuat jantung saya berdegup kencang, “Apakah selama ini saya telah menjadi suami yang baik bagimu?” Ia tersenyum dan berbisik, “You are a wonderful husband for me. And I’m sure that our kids have a great Papa like you.” Sambil menggenggam erat tangan saya. Tanpa saya sadari, bisikan ini seakan menjadi kekuatan sekuat bom atom bagi saya untuk terus berusaha menjadi suami yang terbaik bagi istri saya dan berjuang menjadi ayah yang dapat dibanggakan oleh anak-anak saya.
Demikian juga ketika suatu saat saya bertanya kepada anak perempuan saya seberapa ia menyayangi saya sebagai ayahnya. Ia tidak menjawab apa-apa. Namun dengan bergegas menuju ke arah saya, membuka tangannya yang kecil dan masuk ke dalam pelukan saya. Pelukan yang sangat kuat sudah cukup menjawab pertanyaan saya tersebut. Dan saat itulah timbul niat dan tekad dalam hati untuk melindunginya, mengasihinya, dan memberikan yang terbaik yang dapat saya berikan kepadanya.
Belajar dari para murid yang memberikan pengakuan kepada Yesus tentang siapa Dia, pengakuan positif kita yang tulus kepada sesama ternyata mampu menghancurkan tembok hati yang keras dan membangkitkan sumber tenaga yang luar biasa sehingga orang tersebut mau berjuang untuk menjadi apa yang kita percayai seperti apa dia sebenarnya. (Al)
Siapakah Yesus bagi saya? Akuilah Dia dengan segenap hati dan Ia akan bertindak.
No responses yet