Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 22 Januari 2022
2 Sam 1:1-4,11-12,19,23-27
Mzm 80:2-3,5-7
Mrk 3:20-21
Pengorbanan
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tak dapat – Mrk. 3:20
Setiap hasil yang baik selalu datang dari usaha dan niat yang baik. Untuk menjalankan suatu usaha, diperlukan pengorbanan. Pengorbanan dapat berupa pemberian diri dalam hal waktu, tenaga, materi, pikiran, hati, dan masih banyak lainnya. Pengorbanan tanpa ketekunan dan kegigihan, bagaikan makan tanpa minum.
Hal ini tak hanya berlaku bagi kita, tetapi juga untuk Yesus, yang mempunyai kuasa atas apapun juga. Meski Putera Tunggal-Nya, Ia tetap memberikan contoh dan teladan yang baik. Demi kesembuhan dan menjawab kerinduan kita, Ia sampai tidak makan. Demi menyelamatkan kita, Ia rela dikatakan tak “waras”. Demi kebaikan kita, Ia memberi diri untuk dimusuhi banyak orang. Sungguh sosok yang luar biasa.
Apa yang dialami Yesus dan para murid hari ini, mengenai pengorbananNya, juga berlaku untuk kita sebagai pengikut-Nya. Salah satu contohnya; dalam melakukan pelayanan pada sesama, banyak hal yang mau tidak mau harus kita korbankan; istirahat, tenaga, pikiran, materi, bahkan kesenangan dan “me time”. Semua pengorbanan kita akan sia-sia dan tak berbuah manis, jika tidak disertai ketulusan dalam melakukannya.
Namun, disadari atau tidak, terkadang kita pun sering berkompromi dan melakukan tawar-menawar. Berharap hanya mengambil bagian pelayanan yang “sesanggupnya” saja, tidak mau memberikan diri untuk tugas-tugas yang berat. Padahal Yesus sendiri tak mengajarkan demikian. Terima kasih Yesus, Engkau tak pernah lelah mengingatkan dan menyempurnakan pribadi kami agar selalu baik, seperti Engkau menciptakan kami baik adanya. (Cr)
Maukah saya dengan tulus melakukan pengorbanan yang diperlukan untuk melayani sesama?
No responses yet