Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 22 Juli 2022
Pesta St. Maria Magdalena
Kid 3:1-4a atau 2 Kor 5:14-17
Mzm 63:2-6,8-9
Yoh 20:1,11-18
Kangeeen Pada Tuhan !
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu … – Yoh.20:1
Seminggu sebelum Rabu Abu, saya merindukan Misa Offline untuk memulai Masa PraPaskah. Namun nampaknya mustahil sebab mama menghendaki Misa Online. Sedangkan untuk penerimaan abu, saya harus memberikan abu ke mama, dan demikian pula sebaliknya. Sebelum mulai misa online pk 18.00, kami mendaraskan rosario terlebih dahulu. Selesai misa sekitar pk 19.00 ada keinginan untuk ikut misa offline pk 20.30 di Aula Hendrikus yang jaraknya hanya 15 menit berjalan kaki dari rumah. Namun untuk misa offline harus ada tiket misa. Sedangkan saya tidak punya karena belum mendaftar. Ketika saya mengecek handphone, ternyata ada telepon dari salah seorang TGKP (Tim Gugus Kendali Paroki). Saya diminta menjadi relawan medis di Aula Hendrikus karena dokter yang seharusnya bertugas ada operasi mendadak. Saya senang sekali karena akhirnya bisa misa offline di Hari Rabu Abu.
Injil hari ini menceritakan tentang Maria Magdalena yang sangat merindukan Yesus. Dia pergi ke kubur saat hari masih gelap dan tidak menjumpai jenazah Yesus. Dia menangis dengan sedih. Lalu apa yang terjadi? Yesus menampakkan diri dan menyapa Maria Magdalena.
Saudaraku, jika kita merindukan Tuhan, Dia beribu kali lebih merindukan kita. Dia mencari dan memeluk kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Dia setia. Dia telah bangkit untuk menyatakan bahwa semua dosa kita telah dihapus oleh-Nya. Marilah kita senantiasa merindukan kehadiran-Nya di dalam hidup kita sehari-hari. (Yo).
Dalam setiap doamu, rindukanlah kehadiran-NYA.
No responses yet