Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 22 Juli 2024
Pesta St. Maria Magdalena
Kid 3:1-4a atau 2Kor 5:14-17
Mzm 63:2-6,8-9
Yoh 20:1,11-18
Menerima Kehilangan
Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari? – Yoh 20:15ab
Kehilangan, pasti rasanya tidak menyenangkan, apapun rupanya: kehilangan kesempatan, benda berharga, maupun hewan peliharaan, apalagi seseorang yang sangat dicintai. Perasaan setelah kehilangan tersebut jauh lebih sakit dan berat. Perasaan memang rumit untuk dimengerti, karena takaran tiap orang berbeda-beda. Semakin dekat hubungan dengan seseorang, semakin besar rasa sedih yang dirasakan saat ditinggalkan hingga tidak terlukiskan ataupun terkatakan. Semua membutuhkan waktu dan proses penyesuaian untuk bangkit kembali dan menerima dengan hati yang lapang dalam menjalani hidup tanpa orang tersebut.
Aku juga belajar untuk merelakan kepergian tiga orang yang sangat kukasihi secara berdekatan: sahabat terbaik, papa, dan papi rohaniku. Tiga orang yang memberikan teladan hidup yang luar biasa bagiku. Namun lewat kepergian mereka, aku belajar untuk menerima dan percaya Tuhan punya rencana indah bagi semua anak-Nya.
Saatnya untuk kembali menguatkan diri dengan tidak meratapi kehilangan tersebut. Aku perlu mengakui rasa sakit ditinggalkan, tetapi aku dapat mengekspresikan kesedihanku dengan menulis jurnal dan mempraktikkan kebaikan atau keteladanan yang kudapatkan dari mereka. Hanya dengan keyakinan bahwa Yesus selalu menyertaiku dan tidak pernah meninggalkanku sendiri. Dia senantiasa menemani dan menguatkanku saat aku lemah. (TL).
Sudahkan aku membawa kepedihan yang masih kurasakan atas kepergian orang yang kukasihi pada Tuhan?
No responses yet